Welcome back to JourneyAboutMakeup!

Hi guys!

Setelah kemarin membahas pelembab dari negeri ginseng, aku mau ngomongin pelembab lokal nih. Aku sendiri nggak pernah dengar namanya. Tapi kayaknya mereka terkenal dengan wash off masknya yang dari bubuk gitu sih. Tapi penasaran, kok bisa murah? Jangan-jangan murahan nih?

FYI, kulitku kombinasi berminyak kering, skin barrier aku yang sekarang sensitif. Gampang over exfoliate dan gampang dehidrasi juga. Sering banget aku gonta ganti pelembap atau serum. Makanya aku nyari yang kecil-kecil ajah. Mau beli kemasan gede takut ga cocok. Lalu cocok ga sih sama pelembab lokal kali ini? Mari kita bahas!

Glourganic Ceramide Moisturizer Gel Crème 

BPOM NA18211901663

Deskripsi produk:

Krim yang diperkaya dengan Niacinamide yang dapat membantu mencerahkan kulit. Ceramide yang dapat membantu merawat, menutrisi, dan melembabkan kulit.

Kemasan:

Glourganic Ceramide Moisturizer Gel Crème ini memiliki kemasan yang lumayan kecil. Hal ini juga dikarenakan gel crème yang aku beli ini adalah kemasan 10gr. Kalau aku lihat di situs BPOM ada kemasan 10gr, 15 gr, dan 20gr. Tapi kalau dibandingin isi dan kemasannya, kemasannya tu kayak kegedean gitu sih. Kemasan moisturizernya berbahan plastik berwarna putih dengan label berwarna biru yang senada dengan dus kemasannya.  Tutupnya juga berwarna putih model tutup ulir.

Ingredients:

Aqua, Caprylic/Capric Triglyceride, Niacinamide, Glycerol Stearate, Ceramide 3, PEG-100 Stearate, Phenoxyethanol, Polyacrylate Crosspolymer-11, PEG-7 Glyceryl Cocoate, Ethylhexylglycerin, Cetyl Alcohol, Glyceryl Stearate, PEG-75 Stearatem Ceteth-20, Steareth-20, Disodium EDTA.

Manfaat Ceramide adalah merawat tanda-tanda penuaan kulit, seperti garis halus dan kerutan yang kerap muncul bila kulit terlalu kering. 

Tekstur, aroma dan warna:

Glourganic Ceramide Moisturizer Gel Crème ini memiliki tektur gel yang mudah dibaurkan tapi disaat yang bersamaan terasa pake pelembap. Di kulitku hanya terasa lengket ketika baru selesai diaplikasikan dan terasa sedikit kesat jika terlalu sedikit produk yang diaplikasikan. Tidak ada aroma yang spesifik dari pelembap lokal mini ini, hanya aroma asam khas skincare tapi ada sedikit aroma plastik. Warnanya udah kelihatan jelas ya ini putih kertas gitu. 

Cara pemakaian:

Ambil gel crème secukupnya. Oleskan merata pada wajah dengan gerakan memutar. Gunakan secara rutin untuk menjaga kulitku terasa lebih sehat dan lembab. 

Kinerja:

Moisturizer ini memiliki tekstur yang ringan tapi disaat yang bersamaan memiliki feel yang agak berat di kulit. Untuk aku yang memiliki kulit kombinasi, moisturizer seperti ini lebih cocok jika aku gunakan di malam hari. Jika aku pakai di siang hari, wajahku akan terasa berat dan lebih berminyak. Aku merasa agak greasy ketika aku coba pakai di siang hari, padahal aku hanya menggunakan toner, Glourganic Ceramide Moisturizer Gel Crème, dan sunscreen saja.

Tapi ketika aku pakai di malam hari, ini tu jadi pelembap yang memberikan kelembapan yang pas untuk area kulit yang oily (nggak bikin makin berminyak) tapi di saat yang bersamaan amat sangat melembapkan kulit keringku. Saat menggunakan pelembap ini, area kulitku yang kering sedang berada di kondisi yang sangat kering dan terkelupas. Dalam seminggu, aku udah melihat perubahan di area kulitku yang kering. Ketika digunakan pada malam hari, aku merasa kulitku yang berminyak nggak jadi kilang minyak. Pas banget sih. Mungkin juga dikarenakan aku tidur di ruangan berAC kali ya.

Kalau untuk efek mencerahkannya aku belum rasakan sih, karena yang aku beli ini kemasan 10 gr. Kayaknya sekitar 2 mingguan udah abis. Karena aku pakenya malem ajah ya, ada sih beberapa kali aku coba pake siang dan aku kurang suka. Tapi efek melembabkannya itu seminggu ajah udah kelihatan. Kalian yang punya kulit kering pasti bakalan suka sama pelembab lokal satu ini. 

Harga dan tempat beli:

Aku beli di e-commerce oren yaa dengan harga IDR29.000. Awalnya sih ragu, tapi pas ngecek nomor BPOMnya, okedeh boleh dicoba. Buat kalian yang dompet lagi menipis dan kehabisan pelembap bisa cobain Glourganic Ceramide Moisturizer Gel Crème ini terutama pemilik kulit kering. Aku pasti bakalan beli lagi buat jadi pelembap malam dan ngarep juga kalo ada kemasan gedenya. 

Rating:

4.5 out of 5

Aku juga udah nyobain Glourganic Watermelon Sleeping Mask dan Tamanu Exfoliating Sleeping Mask. Tamanu sleeping masknya oke juga loh untuk jerawat yang lagi meradang. Biasanya aku totol ajah sih pakenya. Kalian punya produk favorit dari Glourganic ini ga? Share dong. Penasaran sama wash off masknya juga nih.

Thank you for reading!

Have a nice day!

See you in the next post!

XOXO

Liamelqha

Welcome back to JourneyAboutMakeup!

Hi guys!

Aku mau kembali sharing tentang produk skincare nih! Aku udah hampir setahun nggak ganti sabun pencuci wajah karena emang botolnya gede dan aku punya 2 botol, jadi 2 botol itu habisnya hampir setahun lebih. Karena udah habis dan aku penasaran sama produk-produk lokal yang banyak banget, sampe bingung mau beli yang mana. Tapi akhirnya aku memutuskan untuk beli produk N’pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser. 

Kenapa pilih ini? Karena aku nyari pembersih wajah yang sangat-sangat gentle. Tanpa ada embel-embel brightening ataupun untuk mengatasi jerawat (terlalu untuk kulit berminyak), karena kulit ku kombinasi juga. Nah, udah aku pake sebulan nih gimana pendapat kulitku? Bahas yuk!

N'Pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser

BPOM NA18211206430

Deskripsi produk:

N’pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser merupakan gel cleanser yang lembut dengan bahan pembersih ringan dan efektif untuk membersihkan kulit dari debu dan kotoran, sekaligus menenangkan kulit sensitif. Kandungan utama Natural Noni dan Probiotics 9 Complex dapat menutrisi dan menjaga keseimbangan skin microbiome. Extract Chamomile, Bisabolol, Betaine, Ceramide NP, dan Allantoin dapat menjaga kelembapan, menghidrasi dan memberikan efek soothing yang menenangkan kulit kering atau bahkan iritasi. Sangat ideal untuk merawat kulit sensitif, lembut untuk kulit bayi sekalipun. 

Kemasan:

N’pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser dikemas dalam kemasan tube plastik berwarna abu-abu matte. Dilengkapi dengan tutup flip top berwarna putih. Melengkapi higienitasnya, sabun pencuci wajah ini dibungkus menggunakan kotak dengan warna abu-abu yang senada. Informasi yang tercantum di kotaknya juga sangat lengkap.

Ingredients:

Water, Glycerin, Coco-betaine, Morinda citrifolia fruit extract, Pentylene glycol, Xanthan gum, Sodium chloride, Coco-glucoside, Glyceryl caprylate, Caprylyl glycol, Decyl glucoside, Betaine, Butylene glycol, Bisabolol, Sodium Cocoyl Isethionate, 1,2-Hexanediol, Disodium EDTA, Anthemis Nobilis Flower Extract, Citric Acid, Quilaja Saponaria Bark Extract, Ethylhexylglycerin, Allantoin, Caffeine, Caprylic/Capric Triglyceride, Leuconostoc/Radish Root Ferment Filtratem Lactobacillus/Soybean Ferment Extract, Lactobacillus Ferment, Lactobacillus/Acerola Cherry Ferment, Lactococcus Ferment, Bifida Ferment Filtrate, Lactococcus Ferment Lysate, Lactobacillus/Punica Granatum Fruit Ferment Extract, Lactobacillus Ferment Lysate, Hydrogenated Lecithin, Ceramide NP.

Key ingredients: Probiotics 9 Complex, Natural Noni, Chamomile&Bisabolol, Ceramide NP, Betaine & Allantoin, and Soapbark Extract.

Tekstur, aroma dan warna:

Sabun pencuci wajah lokal ini memiliki tekstur seperti gel, ya iya lah kan namanya juga gel cleanser. Haha. Back to the topic. Ini teksturnya gel yang nggak licin banget kalau nggak kena air. Jadi kayak makin mengental dan susah dibaurkan. Tapi kalau kena air nggak langsung hilang juga. Tekstur gel yang masih tetap ada, kalau kena air dan diusapkan di wajah hampir mirip lidah buaya yang diambil lendirnya gitu. Tapi nggak selendir gel lidah buaya juga. Warnanya bening yaa, jadi bisa dikatakan nggak berwarna juga. Untuk aromanya, dominan warna asam mirip aroma serum yang tanpa parfum tambahan. Udah takut juga sih baunya bakalan kayak buah mengkudu.

Cara pemakaian:

Tuangkan secukupnya pada telapak tangan dan pijat lembut pada kulit wajah yang basah. Bilas dengan air hingga bersih.

Kinerja:

FYI, jenis kulitku itu kombinasi berminyak-kering ya. Pada saat pertama kali menggunakan N’pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser ini, kulit aku sedang dalam kondisi agak sensitif, skin barrierku lagi nggak bagus, dan dehidrasi. Dehidrasi dimana bagian kulitku yang berminyak itu lagi sangat berminyak tapi tekstur kulitnya kering ada yang terkelupas dan area kulitku yang kering lagi kering banget sampai terkelupas dan perih juga. Terutama di bagian bawah bibir. 

Pertama kali aku pakai gel cleanser ini agak aneh dan nggak terbiasa sih. Karena sebelum pake ini, aku pake d’Alba Peptide No-Sebum Mild Gel Cleanser yang mana teksturnya berbeda dari sabun cuci wajah N’pure ini. Aku terbiasa dengan sabun cuci muka yang berbusa dengan finish yang nggak bikin kulit kering. Nah, sabun ini nggak berbusa sama sekali. Makin digosok di wajah, makin kayak getah tapi bukan berbusa ya. Tapi makin lama makin terbiasa sih sama teksturnya ini. 

Setelah mencuci wajahku yang lagi sensitif, aku merasa kulitku nggak jadi makin kering. Melembabkan banget sih nggak tapi nggak bikin kering, nggak bikin kulitku perih dan nggak bikin terkelupas juga. Aku juga merasa kalau sabun cuci wajah ini sedikit menenangkan kulitku yang lagi marah. Sejauh ini, aku merasa N’pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser ini masih nyaman sampai sekarang. 

Harga dan tempat beli:

Aku belinya di e-commerce oren ya. Aku beli dengan harga kisaran IDR60.000. Harga resminya sekitar IDR69.000, ini aku lihat di websitenya N'pure.

Rating:

4.5 out of 5 

Kalian udah pernah pake N’pure Noni Probiotics Cleanse Me Softly Gel Cleanser ini? Apa ajah sih produk favorit N’pure kalian? Sharing yuk!

Thank you for reading!

Have a nice day!

See you in the next post!

XOXO

Liamelqha

 Hai guys!

Apa kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu yaa!

Hari ini aku nggak akan membahas tentang makeup atau skincare, kali ini aku mau cerita ngalor ngidul ajah sih tentang Demam Berdarah Dengue atau DBD. Di postingan tentang Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream lalu aku janji mau cerita tentang anakku yang kena DBD. Jadi, aku ceritain sekarang ajah ya. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk. Lebih jelas dan detailnya jenis virusnya jenis nyamuknya google ajah ya bestie, aku takut nanti bukannya sharing malah jadi makalah penelitian DBD. Haha. Yang pasti kalau tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kematian juga si DBD ini.

Jadi awal mulanya, tanggal 29 Juni 2022 anak sulungku ngajakin ke tempat wisata yang tempatnya bertema alam gitu karena lagi masa liburan. Ya udah, kuturuti~~. Pagi hari anakku sarapan sedikit ajah, beberapa waktu belakangan itu dia emang terlihat “panas dalam” (yang mana menurutku imunnya lagi kurang). Di hari itu karena cuaca panas, dia minum lumayan banyak tapi pas diajakin makan siang makannya dikit ajah. Malem juga nggak mau makan katanya kenyang, jadi cuma minum susu sedikit saja. Waktu mau tidur, ternyata anakku demam dan muntah. Berapa derajat, ga aku cek karena termometerku rusak. Aku pikir hanya karena kecapean dan karena lagi ada masalah pencernaan. Jadi aku kasih paracetamol dan turun tapi 1 jam kemudian naik lagi. Lalu 4 jam kemudian aku kasih lagi tapi masih naik turun juga. Aku pikir jangan-jangan anakku mengalami gastroenterocolitis kayak dulu. Udah cemas banget aku. 

Baca juga: Didiagnosis Hisprung Saat Bayi

Tanggal 30 Juni 2022, pagi langsung aku bawa ke dokter lain. Dikasih obat demam, mual, dan vitamin karena dia juga ada sariawan yang gede di sekitar area amandel. Diresepkan antibiotik yang disuruh tebus kalau tanggal 1 Juli 2022 sore masih demam, tapi perasaanku mengatakan harus tebus langsung deh buat jaga-jaga. Kalo ga demam lagi yah ga usah minum, tapi kalo demam bisa langsung kasih minum ga perlu bolak balik gitu kan. Siangnya mulai nambah satu gejala lagi yaitu mencret. Dokter ini juga mengingatkan kalau sekarang lagi musim DBD, 1 hari sebelumnya juga ada pasien Beliau anak-anak yang positif DBD.

Tanggal 1 Juli 2022 masih demam, mual, sakit kepala hebat yang hilang timbul. Sorenya aku kasih antibiotik sesuai dosis dokter. Hari ini juga makan dan minumnya kurang, lebih banyak tidur.

Tanggal 2 Juli 2022 masih mengalami gejala yang sama, jadi pagi ini aku bawa ke dokter lagi dan dikasih obat pereda nyeri dan oralit. Aku juga beli termometer dan aku mulai cek suhu badannya per 3-4 jam dan aku catat. Obat yang diminum juga aku catat berserta jam minumnya. Karena aku merasa ada yang ga beres malemnya aku Whatsapp dokternya, tanya kalau hari minggu 3 Juli masih sama gimana? Dokter langsung suruh ke IGD ajah. Di hari ini anakku udah susah makan, susah minum, susah minum susu, pipisnya sedikit, matanya mulai keliatan mata pandanya. Aku sudah membatin jangan-jangan sudah mulai dehidrasi.

Tanggal 3 Juli 2022 jam 7an pagi, langsung aku bawa ke IGD. Aku jelaskan ke dokter jaga dan suster kronologi awal plus catatan suhu dan obat yang diminum. Jangan ditanya deh drama ngeceknya gimana. Karena anakku trauma sama rumah sakit, jarum suntik dan kawan-kawannya. Dokter jaga bilang kalau anakku harus opname karena dehidrasi, ada amandel yang gede, sariawan juga. Ini udah susah makan dan minum jadi obat oral juga akan susah masuk. Sekaligus akan ambil darah buat di tes. Aku ngikut apa kata dokter ajah. Udah ngurusin administrasi, langsung nemenin anakku lagi di IGD buat masang IV Line. Karena anakku trauma, aku ga sungkan sampaikan ke suster kalau anakku punya trauma jadi minta tolong agak bersabar. Susternya pun memaklumi dan emang agak rempong nyari nadinya. Sambil menunggu ruang rawat inap disiapkan, kami menunggu di IGD dan anakku bisa tertidur. Mulai dari saat ini obat-obatan sudah mulai diberikan melalui IV Linenya. Sore harinya, dokter spesialis anaknya datang untuk menyampaikan hasil tes darah tapi aku pas ga rumah sakit (aku pulang mandi dan bebersih, sambil ngambil perlengkapan nemenin dia di RS) jadi suamiku yang ketemu dokter. Menurut apa yang disampaikan suamiku, leukosit anakku rendah. Tapi pastinya sakit apa, suamiku ga tanya juga ke dokternya. Aku tanya ke suster, katanya tunggu dokter. Ya udah, karena dokternya visitnya besok sore(4 Juli) jadi sabar-sabar ajah aku nunggunya. Sambil nunggu ternyata di tangan dan kakinya mulai muncul bercak merah gede-gede tapi ada juga yang kecil seperti bekas gigitan nyamuk, kalo ga salah susternya bilang peteki atau pateki gitu deh. Lalu dokter dihubungi via telpon dan disuruh ambil darah dan tes lagi. Sore pas dokter visit, dokter bilang positif DBD trombositnya turun di bawah normal. Jeng-jeng! Takut aku, gimana kalo dia perlu tranfusi darah? Udah kemana-mana ajah tuh pikiran, tapi tetapi berusaha tenang ikutin apa instruksi dokter. Dokter juga bilang karena sudah pasti DBD, setiap hari bakalan ambil darah buat di cek trombositnya. Lemes, bestie! Tapi per malam ini, anakku udah lebih semangat dikit tapi kesakitan di area IV linenya, karena tangannya bengkak. Jadi, IV Linenya dipindahin ke kaki.

Tanggal 5 Juli 2022, subuh-subuh anakku mimisan dan lapor ke suster. Selesai pergantian shift suster, ambil darah lagi. Syukurnya, trombositnya mulai naik. Anaknya udah semangat nego mau pulang dan nego mainan. Udah semangat minta junk food. Tapi belum aku kasih, karena aku mau kuatin lambungnya dulu. Wong di rumah sakit makannya bubur. ANW, nginep 1 malam lagi di rumah sakit.

Tanggal 6 Juli 2022 pagi, tes darah lagi dan hasilnya trombosit sudah normal. Agak siang diinfokan kalau sudah boleh pulang. Anakku denger jadi udah kesenengan. Langsung minta pulang, padahal susternya nanya mau nunggu dokter apa nggak. Karena bocah udah memelas, kita putuskan nggak ketemu dokter hari itu. Jadi pak suami urus administrasi, lalu kita pulang sampe rumah bebersih lanjut istirahat.

Mulai tanggal 7 Juli 2022 nafsu makannya mulai naik. Obat dan vitamin masih diminum, jam tidur juga aku atur dan harus tidur siang. Tanggal 10 aku ajak beli kotak bekal makanan buat sekolah. Aku tanyain anakku udah kuat masuk sekolah dan dia bilang udah. Ya uwis, tanggal 11 Juli 2022 tepat waktu masuk sekolah. Senin sih masih MPLS ya, jadi cuma 2 jam-an ajah. Pas pagi aku anter, aku tungguin sampe wali kelasnya datang dan minta tolong diliatin anakku. Mana tau dia aneh, pusing, atau pucat minta tolong hubungi aku biar ku jemput. Ternyata baik-baik saja dia dan sorenya kita kontrol ke dokter. Lalu udah dapat lampu hijau, semua baik-baik saja dan nggak perlu kontrol lagi.

Kalau dari padangan aku, anakku mungkin tergigit nyamuk pembawa virus ini beberapa hari sebelum ke tempat wisata dan dia tidak dalam kondisi yang fit banget. Karena bibirnya merah banget, ciri khas orang “panas dalam” atau kurang minum. Lalu karena pergi ke tempat wisata, dia kecapean sehingga badannya jadi drop dan virusnya pun makin merajalela. Ditambah sariawan dan amandel, asupan makanan, minuman dan obat jadi ga bisa masuk.

Oh ya, aku rangkum ya gejala apa saja yang anakku alami.

1.   Demam naik turun, sempat normal tapi naik lagi.

2.   Mual

3.   Mencret

4.   Sakit kepala hebat di bagian atas/ubun-ubun

5.   Gelisah dan ngigau terus.

6.   Lemas dan maunya tidur terus

7.   Sariawan dan tenggorokan sakit

8.   Mimisan (setelah didiagnosis DBD di RS)

9.   Bercak merah dan peteki (di RS)

10. Sakit perut sesekali (bukan karena mau BAB)

Itu dia, kronologis dan pengalaman aku sebagai ibu yang menghadapi anak yang kena Demam Berdarah Dengue atau DBD. Dalam kondisi seperti ini tetap berusaha tenang ya, meskipun hati kecil ga bisa bohong sedih dan panik juga. Tapi dengan sedikit tenang kita bisa mendengarkan diagnosis dari dokter dengan baik dan jelas, tau juga mau nanya apa. Ya meskipun tengah malem aku tetap browsing sana sini karena panik ya kan, yang kemudian pertanyaanku aku ajukan ke dokter agar dapat penjelasan dari ahlinya. Pencegahan udah dilakukan tapi kalau ternyata masih tetap kena DBD juga ya mau gimana lagi. Buat orang tua yang lagi jaga anak yang sakit, jangan lupa jaga kesehatan sendiri juga. Jangan sampai kita drop juga, nanti malahh double biaya, double kerjaan, ga bisa rawat anak juga. Hehe. Waktu di rumah sakit aku usahakan tetap makan. Makan makanan anakku yang ga habis (seperti buah atau lauknya) ataupun aku gofood atau dibawain orangtua dan mertuaku ketika mereka datang menjenguk si kecil. Aku juga konsumsi vitamin, biar imun tetap terjaga karena satu hal yang pasti aku kurang tidur. Selain itu ketika anakku tidur, ya aku ikut tidur meskipun "tidur ayam" karena anakku selalu minta diusap pada bagian yang diinfus.

ANW, kemarin aku pake biaya pribadi ya. Karena saat sampai di IGD suhu badan anakku 37,5 derajat jadi nggak bisa langsung pake BPJS. Bisa pake BPJS tapi harus rujukan dari faskes pertama  atau kalau suhu badannya 39,1 derajat saat sampai di IGD (mohon dikoreksi kalau salah ya).

Thanks for reading.

See you next post!

XOXO

Liamelqha

 

 Welcome back to JourneyAboutMakeup!

Hai guys! Apa kabarnya di minggu terakhir bulan Juli 2022 ini? Semoga sehat selalu ya. Maaf banget minggu lalu aku absen posting karena, di awal Juli aku sempat sibuk dengan urusan dunia nyata karena anakku kena DBD 2 minggu sebelum tahun ajaran baru di mulai. Jadi aku sibuk ngurusin sampai pemulihan. Ini aku ceritain lain kali ajah ya. Nah, bahan reviewnya sih udah ada mulai dari produknya udah dipake, fotonya udah diambil, poin-poin reviewnya udah dicatet juga. Yang bikin ga bisa publish minggu lalu karena, ide-idenya belum dirampungin di blog. Jadi masih berupa pecahan-pecahan ide yang belum dirangkai jadi artikel. Makanya ini baru aku rampungin malam minggu kemarin nih. Ngebut banget biar bisa tayang Senin ini. 

Jadi, produk yang aku mau bahas lebih detail adalah Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream. Produk ini udah pernah aku sebutin di postingan produk-produk yang aku gunakan untuk mengatasi kulit over eksfoliasi ku. Di sana aku belum bahas detail sih, makanya aku emang udah berencana mau bikin 1 postingan sendiri tentang pelembab lokal ini. Langsung kita bahas ajah yuk!

Deskripsi produk:

Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream merupakan produk 2-in-1 moisturizer dengan formula water-based, yang mampu menghidrasi kulit dengan sensasi water burst sensation tanpa membuatnya terasa berminyak di kulit. Telah teruji secara klinis dapat digunakan untuk semua jenis kulit. Telah diformulasikan dengan menggunakan 5 bahan kandungan utama, yaitu Niacinamide, Hyaluronic Acid, Adenosine, Centella Asiatica (CICA), Ceramide, dan Ekstrak Semangka.

Pelembab ini dapat membantu meningkatkan skin barrier, melindungi, dan melawan efek blue light, meningkatkan kelembapan kulit, melindungi lapisan terluar kulit jangka panjang, mempertahankan dan mengunci kelembapan agar kulit tampak lebih kenyal, membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan, membantu mencerahkan warna kulit yang tidak merata, membantu menghaluskan tampilan kulit yang tidak merata, membantu meminimalisir tampilan pori wajah.

Baca disini: Produk-produk untuk mengatasi kulit over eksfoliasi

Kemasan:

Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream memiliki kemasan yang simpel, cukup mungil tapi padat. Pas aku liat bentuk fisiknya di toko kosmetik, aku merasa kecil dan agak pricey ya dari ukurannya. Padahal isinya itu sama dengan pelembab kemasan jar di pasaran yaitu, 30 gr. Pelembab ini dilengkapi dengan kemasan dus luaran berwarna dominan putih dan merah di bagian luar dan merah di bagian dalam yang mana informasi yang tercantum itu jelas pake banget. Cuma ya kecil-kecil ajah tulisannya, karena emang dimensi dusnya juga kecil.

Produknya sendiri dikemas dalam kemasan jar plastik berwarna merah transparan dengan tutup ulir. Di bagian dalam jar ini ada separator dan spatula yang mini banget. Luar biasa sih, kemasan produknya itu kecil tapi masih dilengkapi dengan spatula lagi. Meskipun kemasannya plastik tapi nggak terasa murahan yang sangat ringan tapi ini juga ga berat banget. Setelah liat keseluruhan kemasan, okelah nggak pricey banget. Hihi.

Ingredients:

Water, Cyclopentasiloxane, glycerin, niacinamide, cyclohexasiloxane, butylene, glycol, dimethicone, 1,2-hexanediol, sodium chloride, cetyl peg/ppg-10/1 dimethicone, phenoxyethanol, lauryl peg-9 polydimethysiloxyethyl dimethicone, betaine, dimethicone/ peg-10/15 crosspolymer, silica, sodium citrate, sodium hyaluronate, adenosine, panthenol, pentylene glycol, allantoin, dimethicone crosspolymer, anthemis nobilis flower extract, dipotassium glycyrrhizate, lactic acid, disodium EDTA, dipropylene glycol, rosmarinus officinalis (rosemary) leaf extract, palmitoyl tetrapeptide-7, caffeine, tocopheryl acetate, centella asiatica leaf water, madecassoSide, chrysin, tocopherol, macademia integrifolia seed oil, asiaticoside, ceramide np, phytosphingosine, centella asiatica leaf extract, citrullus lanatus (watermelon) fruit extract.

Key ingredients benefits:

- Centella Asiatica: Reduces skin redness caused by irritation, provides skin-soothing benefits, relieves itching and calm irritates skin. 

- Skin-Identical Ceramide: Strengthens skin barriers and retains hydration, relieves signs of sensitivity and irritation, prevents moisture loss and keeps skin supple.

- Watermelon Extract: Rich in antioxidant to prevent oxidative stress, boosts and increases skin hydration, rejuvenates tired-looking skin for glowing complexion.

- Hyaluronic Acid: Powerful humectant to increase hydration level, visibly improves elasticity and boost skin firmness, enhance and restores moisture content. 

- Anti-Aging Adenosine: Improves skin smoothness and texture, minimize the appearance of fine line and wrinkles, nourishes and renews for younger-looking skin.

- 5% Niacinamide (Bit B3): Brightens uneven tone and hyperpigmentation, boost skin’s defenses against blue light emission, controls sebum production and reduces skin oiliness.

Tekstur, aroma dan warna:

Nggak ada aroma yang mencolok dari pelembab merek lokal ini ketika digunakan, tapi ketika dicium langsung dari wadahnya ada sedikit bau plastik tapi bukan bau yang ganggu. Skin Barrier Water Cream ini memiliki warna seperti petroleum jelly, bukan warna yang putih kertas atau putih susu kekuningan gitu ya.

Kalau warnanya mirip petroleum jelly, teksturnya krim semi gel tapi ketika diaplikasikan di kulit produknya akan meleleh seperti cleansing balm ini yang namanya water burst sensationnya nih. Unik banget sih teksturnya. Setelah melelehpun ada rasa seperti produk dengan kandungan silikon yang tinggi tapi ini lama-lama hilang setelah produk terserap oleh kulit.

Cara pemakaian:

1. Setelah membersihkan wajah, aplikasikan pelembab ini secara merata dengan metode 5 titik yaitu pada dahi, hidung, dagu, kedua pipi dan leher hingga meresap ke kulit. 

2. Gunakan produk ini sebagai pelembab di tahap akhir rutinitas perawatan wajah dan sebelum menggunakan tabir surya. 

3. Gunakan dua kali sehari, pada pagi dan malam hari untuk hasil yang optimal.

Kinerja:

Untuk jenis kulitku yang kombinasi berminyak dan kering, aku lebih nyaman menggunakan Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream di malam hari sebelum tidur. Dipakai di siang hari juga oke kalau selalu berada di ruangan ber-AC. Karena siang hari aku lebih sering diluar ruangan dan lebih sering berkeringat, jadi kulitku merasa lebih nyaman kalau pake pelembab ini di malam hari saja. Tapi bagi pemiliki kulit kering, mungkin nggak masalah mau dipake siang atau malam.

Tujuan utama aku beli Skin Barrier Water Cream ini adalah sebagai pelembab dasar untuk kulitku yang sedang over eksfoliasi. Kalian bisa baca pengalaman aku dengan kulit over eksfoliasi dan gimana aku mengatasinya di blog post aku bulan Juni lalu. Nah, ketika kulitku udah selesai ngambeknya aku masih tetap pakai Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream ini. Yang aku rasakan adalah kulitku terasa lembab tapi nggak bikin muka jadi berminyak di pagi harinya. Finishnya yang sedikit seperti primer silikon nggak membuat pori-poriku tersumbat. Aromanya nggak masalah buat aku sedikitpun. Enak juga dipadukan dengan serum eksfoliasi. Aku pernah pake wash off chemical peeling dan setelahnya aku pake pelembab ini, hasilnya kulitku happy sekali. 

Harga dan tempat beli:

Kali ini aku nggak beli lewat e-commerce, aku beli langsung di toko kosmetik di Batam. Aku beli dengan harga resmi IDR129.000,00 ya. Belinya dadakan sih (eh tapi bukan seperti tahu bulat digoreng dadakan ya), karena pas kulitku lagi over exfoliate jadi aku balik ke skincare dasar dan aku cari pelembab yang klaimnya melembabkan banget. Kalo nggak kepepet, aku pasti beli lewat e-commerce orange karena lebih banyak diskon pastinya. Hihi..

Rating:

4.5 out of 5

Kalian udah pernah nyobain Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream ini belum? Gimana cocok ga sama kulit kalian?

Thank you for reading!

Have a nice day!

See you in the next post!

XOXO

Liamelqha

Welcome back to JourneyAboutMakeup!

Hi guys!

Pejuang jerawat dan bekas jerawat absen dulu yuk!! Masih semangat untuk menghempaskan jerawat dan bekasnya kan? Buat yang hampir menyerah jangan menyerah untuk menemukan produk yang paling tepat untuk kondisi kulitmu yaa.

Mungkin juga produk yang mau aku bahas kali ini bisa jadi referensi kalian yang memiliki masalah jerawat, noda bekas jerawat ataupun noda hitam di wajah. Kali ini aku mau bahas produk Teratu Beauty nih. Ini produk kedua Teratu Beauty yang aku cobain, yang pertama kan Miracle Deo Spray dan yang kali ini mau bahas adalah Teratu Beauty Brightening & Dark Spot Treatment Serum. Ga usah panjang lebar lagi, bahas produknya yuk!

Deskripsi produk:

Teratu Beauty Brightening & Dark Spot Treatment Serum diformulasikan untuk membantu mencerahkan kulit, melembapkan, menyamarkan noda bekas jerawat and noda hitam sehingga wajah tampak cerah merata.

Kemasan:

Produk-produk Teratu Beauty memiliki kemasan yang ‘clean’ tak terkecuali Brightening & Dark Spot Treatment Serumnya. Kalau kebanyak serum saat ini menggunakan botol kaca dan aplikator dropper, serum pencerah wajah Teratu Beauty ini dikemas dalam sebuah botol kaca berwarna putih mutiara dengan aplikator pump plastik berwarna putih dan dilengkapi juga dengan tutup plastik berwarna silver. Karena kemasannya yang clean pada botol serumnya tidak memuat banyak informasi detail mengenai produknya hanya informasi umum tentang produk. 

Sementara itu untuk informasi detail-nya dicantumkan di dus luar yang membungkus botolnya. Masih berbasis warna putih bersih dengan gambar wayang di salah satu sisinya. Di sisi lain juga terdapat informasi jelas mengenai ingredients, cara pemakaian dan sebagainya. 

Ingredients:

Aqua, Butylene Glycol, Propylene Glycol, Niacinamide, Glycerin, Sodium Pca, Alpha- Arbutin, Centella Asiatica Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Lactobacillus / Collagen / Mesembryanthemum Crystallinum Leaf Extract Ferment Lysate, Arisaema Amurense Extract, Allantoin, Hydrolyzed Collagen Decyl Glucoside, Tranexamoyl Dipeptide-23, Polyglutamic Acid, Arbutin, Sodium Hyaluronate, Acetyl Tyrosine, Saxifraga Sarmentosa Extract, Paeonia Suffruticosa Root Extract, Aminopropyl Ascorbyl Phosphate, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Hydroxypropyltrimonium Hyaluronate, Scutellaria Baicalensis Root Extract, Glytathione, Sodium Acetylated Hyaluronate, Penoxyethanol, Hydroxyethylcellulose, Disodium Edta, 1,2-Hexanediol, Citric Acid, Sodium Sulfite Caprylyl Glycol, Ethylhexylglycerin. 

Key Ingredients:

- Alpha arbutin memiliki manfaat anti inflamasi, membantu menenangkan kulit memiliki sifat antibakteri sehingga membantu meredakan jerawat, membantu melindungi kulit kita dari bahaya sinar UV dan radikal bebas. Penggunaan Alpha arbutin pada bumil dan busui harus dikonsultasikan pada dokter terlebih dahulu.

- Melazero (Arisaema Amurense Extract) merupakan salah satu Award Winning Whitening Agent yang memiliki manfaat untuk memutihkan dalam waktu singkat (2 minggu) menghambat sintesis melanin, gentle dan cenderung tidak menyebabkan iritasi serta menghambat pembentukan dark spot. 

- Tranexamoly dipeptide-23 memberikan manfaat efek mencerahkan kulit, membantu mengurangi gejala alergi (anti-inflamasi), dapat membantu mengurangi bintik-bintik pada kulit.

- Multifunctional whitening agent (Poeny root extract, Chinese Skullcap Extract, Saxifrage extract, Acetyl Tyrosine, Arbutin, Glutathione, Vitamin C) efektif untuk menghambat pembentukan melanin berlebih tanpa efek samping. Mampu meminimalisir pembentukan noda hitam pada kulit dan mencerahkan dan meratakan tone kulit.

- Niacinamide memiliki manfaat sebagai anti-aging, memperbaiki skin barrier, mencerahkan, mengatasi hiperpigmentasi dan menyamakan warna kulit, membantu menyamarkan garis dan kerutan, meningkatkan elastisitas kulit. 

Tekstur, aroma dan warna:

Teratu Beauty Brightening & Dark Spot Treatment Serum memiliki tekstur cair yang ringan dan berwarna bening. Teksturnya yang cair dan ringan membuat serum ini mudah dibaurkan dan juga cepat menyerap. Serum Teratu Beauty ini tidak memiliki aroma yang menganggu, tidak ada aroma floral ataupun fruity yang kencang. Ada sedikit aroma asam atau acid tapi bukan aroma yang menggangu, hanya tercium sebentar ketika kita mencium langsung dari kemasannya.

Cara pemakaian:

Usapkan pada leher dan wajah merata di pagi hari dan malam hari. Dapat digunakan sebagai serum harian maupun sebagai pelembab ringan. 

Kinerja:

Aku udah nyobain Teratu Beauty Brightening & Dark Spot Treatment Serum ini selama 3 mingguan. Nah, ada beberapa hal yang aku rasakan dan ini yang terjadi dikulitku ya.

Minggu pertama aku menggunakan serum Teratu ini aku pakai siang dan malam, tentu saja diimbangi dengan pemakaian sunscreen juga di pagi dan siang harinya. Aku tidak menggabungkan serum ini dengan serum ataupun produk baru lainnya ya. Untuk pelembab, aku tetap menggunakan pelembab aku yang sudah aku pakai sebelumnya. Ternyata area kulitku yang kering kaget dengan pemakain serum ini, jadi mulai terasa lebih kering dan  mulai terlihat memerah di bagian bawah bibir dan pinggiran cuping hidung. Tapi area wajahku yang berminyak itu terasa lebih halus. 

Menyadari ini, di minggu kedua aku hanya gunakan serumnya pada malam hari dan menggunakan hydrating serum pada pagi harinya. Tidak lupa tetap memakai sunscreen dan seminggu dua kali memakai hydrating sleeping mask. Aku juga mengganti pelembabku dengan pelembab yang lebih menghidrasi. Lagi-lagi pelembab ini bukan pelembab yang baru aku pakai ya. Karena punya kulit kombinasi, aku jadi harus punya beberapa jenis produk yang sama tapi untuk jenis kulit yang bebeda. Karena ku nggak bisa cuma pake yang hydrating ajah tapi nanti minyak merajalela ataupun jadi overhydrated dan sebaliknya. Di minggu kedua ini aku belum menyadari ada perubahan yang gimana-gimana di kulitku selain kulit yang terasa lebih halus. 

Di minggu ketiga aku mulai merasakan bekas jerawat di area cuping hidung kiriku memudar. Padahal bekas jerawat ini udh beberapa bulan nggak ada perkembangan lebih baik. Selain itu, secara langsung aku belum melihat perubahan lainnya. Tapi setelah aku ngambil foto before afternya, ternyata bekas jerawat di pipiku terlihat sedikit memudar nggak sehitam kemarin. Selain itu ternyata kemerahan di bekas jerawat area pipi juga terlihat lebih tenang. Pastinya tekstur kulit terutama di bagian pori-pori terlihat lebih bersih sehingga terlihat lebih rata dan kecil. 

Harga dan tempat beli:

Teratu Beauty Brightening & Dark Spot Treatment Serum bisa didapatkan di Official Shopee Mall Teratu Beauty ataupun di resellernya. Untuk info reseller terdekat di kotamu, kunjungi Instagram @teratubeauty ya. Serum ini dibanderol harga IDR149.000 untuk ukuran 30 ml.

Rating:

4.5 out of 5

Bekas jerawatku emang belum 100% hilang, tapi dengan pemakaian dan perawatan yang lebih rutin lagi pasti akan terhempaskan. Kalian udah pernah nyobain Teratu Beauty Brightening & Dark Spot Treatment Serum ini belum? Efeknya di kulit kalian gimana? Udah banyak bekas jerawat yang memudar? Sharing yuk!

Thank you for reading!

Have a nice day!

See you in the next post!

XOXO

Liamelqha

Welcome back to JourneyAboutMakeup!

Hi guys!

Kali ini aku mau berbagi sedikit cerita tentang kondisi kulit dan cara aku mengatasi permasalah kulitku. Akukan sering bergonta-ganti skincare untuk nyobain produk skincare baru buat kebutuhan review dan mencari produk yang paling cocok sama kulitku, selama ini kan kelihatannya cocok-cocok ajah ya sama semua produk skincare tapi kenyataannya aku juga pernah mengalami iritasi juga loh.

Kulitku nggak terlalu rewel saat nyoba-nyobain produk yang baru, tapi kadang aku salah cara pemakaian dan  langkah-langkah mengkombinasikan produk yang ada. Kesalahan yang paling sering terulang adalah kondisi over eksfoliasi. Kesalahan over eksfoliasi yang terakhir aku lakukan adalah aku tanpa sadar menggabungkan salicylic acid  toner, dilanjutkan dengan serum retinol dan salicylic acid moisturizer ditambah lagi masker eksfoliasi. Jadilah kulitku ngambek. Kulit ngambekku gimana? Bagian yang berminyak jadi terkelupas dan jadi lebih berminyak. Selain itu bagian yang kering akan terkelupas dan perih. Wajahku jadi lebih banyak kemerahan apalagi di bagian bawah bibir dan lebih rentan berjerawat. Kalau udah ngambek begini aku harus langsung kembali ke skincare dasar, langsung beli lagi beberapa produk yang aku perlukan. Apa ajah produknya? Bahas yuk!

1. TONER

Aku langsung mengganti salicylic acid tonerku dengan hydrating toner. Karena butuh cepat, aku langsung beli cari yang ready di toko kosmetik di sini ajah. Pilihan hydrating toner yang menurutku paling cocok sama kulitku adalah Hadalabo Gokujyun Ultimate Moisturizing Light Lotion. Kenapa? Karena aku cari produk dengan kandungan hyaluronic acid. Meskipun namanya ada acidnya tapi cara kerja hyaluronic acid bukan untuk mengeksfoliasi kulit ya. Jadi kerja hyaluronic acid ini untuk menghidrasi dan menenangkan kulit. 

2. SERUM

Sama seperti toner aku juga mencari serum yang fungsinya menghidrasi. Awalnya aku mau beli Avoskin Hyacross tapi kosong di tokonya, lalu aku ingat aku masih punya Commonlabs Vitamin B5 Moisture Ampoule (Vitamin B5 ini nama lainnya pathetonic acid atau yang sering didengar itu sodaranya panthenol). Nah, Vitamin B5 ini juga memiliki manfaat untuk mengikat kelembapan di kulit dan mengisi kekosongan di sela kulit yang kering. 

Lalu aku juga punya serum Implora 24K Gold Serum yang mengandung Vit C, Niacinamide 5%, Marine collagen dan Licorice extract. Jadi karena tekstur serum Implora lebih encer dari serum Commonlabs, aku pakai serum Implora dulu kemudian aku layer dengan serum Commonlabs. 

3. MOISTURIZER

Moisturizer juga aku ganti ya karena moisturizer yang lama memiliki kandungan salicylic acid dan perih ketika digunakan di kulitku yang ngambek. Sebenarnya aku nyari toner dan pelembabnya Skintific Hyaluronic, tapi karena keduanya kosong makanya tonernya aku beli yang toner Hadalabo dan pelembabnya aku pakai Dear Me Beauty Skin Barrier Water Cream. Kenapa jadinya milihnya Dear Me ini? Karena yang ada stoknya ini dan juga kalo udah over eksfoliasi, skin barrierku juga rusak kan? Makanya aku pilih Dear Me Skin Barrier ini yang tidak hanya memiliki kandungan Hyaluronic Acid tapi juga ada Niacinamide 5%, Adenosine, Centella Asiatica, Ceramide dan Watermelon Extract. 

Untuk facial wash gimana? Sejauh ini aku nggak ada masalah dengan pembersih wajahku yang udah mau satu tahun aku pake. Aku masih pake d’Alba Piedmont Peptide No-Sebum Mild Gel Cleanser. Ini udah botol kedua-ku. 1 Botol ini cukup buat sekitar 6 bulan gitu loh. Ya meskipun udah aku pake hampir setahun, belum juga aku tulis reviewnya.

Setelah kembali ke basic skincare, kulitku udah jauh lebih tenang. Kemerahan dan jerawat berkurang, sayangnya ada 1 jerawat yang dipipi harus pecahin (karena tangan yang sabar) dan akhirnya menjadi bopeng baru. Huwaa, sedih sekalii. Jerawat kecil juga mulai bubar, minyak di wajahku juga jauh lebih terkontrol. Yang paling signifikan adalah kemerahan di bawah bibirku. 

Selama kulitku rewel, aku menghindari penggunaan produk skincare dengan kandungan bahan aktif yang tinggi dan yang sifatnya mengeksfoliasi, seperti salicylic acid dan retinol yang rutin aku pakai. Proses untuk menenangkan kulitku ini nggak sebentar ya, aku perlu waktu sekitar 3 minggu untuk membuat kulitku sampai lebih tenang.  Selama 3 minggu aku juga nggak pake produk eksfoliasi apapun, makanya pori-pori wajahku mulai terlihat besar dan komedo juga sudah mulai minta dipanen. Setelah lewat 3 minggu baru aku mulai eksfoliasi, dimulai dengan salicylic acid toner dulu seminggu sekali. Kemudian merangkak ke serum yang mengandung salicylic acid dan ketika udah lewat sebulan baru pake produk eksfoliasi yang lebih strong.

Beberapa produk yang aku pakai ini sudah pernah aku pakai sebelum sebelumnya tapi nggak pernah aku review. Ada juga beberapa produk yang udah aku tulis reviewnya tapi belum dapat giliran di publish. Jadi, kalau mau review lengkap tentang Serum Implora 24k Gold, Commonlabs Vit B 5, dan Dear Me Skin Barrier mohon ditunggu yaaa. 

Thank you for reading!

Have a nice day!

See you in the next post!

XOXO

Liamelqha

Welcome back to JourneyAboutMakeup!

Hi guys!

Kalau kemarin aku bahas Commonlabs Vitamin E Micro Needle Spot Cream, kali ini aku mau bahas produknya Commonlabs lagi nih. Kali ini dari seri Vitamin C nya. Ya kalo dari thumbnailnya kalian udah tau lah ya produk yang mau aku bahas.

Iya benar! Produk yang mau aku bahas adalah Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream. Pelembab ini mengandung Vitamin C Murni, Ekstrak Kulit Jeruk Mandarin, Sea Buckthorn Water, dan beberapa key ingredients lain yang memiliki manfaat untuk memperbaiki dan menjaga kesehatan kulit. Nah, kita bahas ajah yuk produknya. 

Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream

BPOM RI NA26211900052

Vitamin C Brightening Gel Cream diformulasikan dengan Vitamin C Murni + Ekstrak Kulit Jeruk Mandarin untuk memberikan perawatan intens menuju kulit yang lebih cerah dan memiliki vitalitas tinggi. Mengembalikan tekstur kulit dan meningkatkan kecerahan kulit dengan kandungan Pure Vitamin C (1.100ppm) dan 30% Sea Buckthorn Water. Vitamin C murni dapat menghambat pembentukan melanin, meningkatkan pembentukan kolagen, melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan memperbaiki tekstur kulit. Sea Buckthorn Water dapat melembabkan dan mengkondisikan kulit, serta dapat menenangkan dan juga memperbaiki warna kulit.

Kemasan:

Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream ini dikemas menggunakan kemasan berbentuk jar plastik dengan warna orange transpran dan menggunakan tutup ulir berwarna hitam. Moisturizer ini dilengkapi dengan spatula bening yang diselipkan di dalam kemasan dusnya. Spatulanya agak besar dan tidak muat untuk diletakkan di dalam lid separatornya. Pada kemasan jarnya tidak tertulis banyak informasi mengenai pelembab ini, tetapi pada bagian kemasan dus luarnya terdapat informasi yang cukup lengkap. Meskipun beberapa informasi menggunakan huruf Korea. 

Ingredients:

Water, Hippophae Rhamnoides Water(300,000Ppm), Butylene Glycol, Niacinamide, 1,2-Hexanediol, Glycerin, 3-O-Ethyl Ascorbic Acid(1,000Ppm), Ascorbic Acid(100Ppm), Citrus Reticulata (Tangerine) Peel Extract, Xylitol, Trehalose, Squalane, Sodium Hyaluronate, Adenosine, Terminalia Ferdinandiana Fruit Extract, Myrciaria Dubia Fruit Extract, Malpighia Glabra (Acerola) Fruit Extract, Pyrus Malus (Apple) Fruit Extract, Punica Granatum Fruit Extract, Citrus Aurantium Dulcis (Orange) Fruit Extract, Gluconic Acid, Mandelic Acid, Lactobionic Acid, Sodium Hyaluronate Crosspolymer, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Tromethamine, Caprylic/Capric Triglyceride, Hydroxyethyl Acrylate/Sodium Acryloyldimethyl Taurate Copolymer, Glyceryl Caprylate, Hydrogenated Lecithin, Ethylhexylglycerin, Gardenia Florida Fruit Extract, Phytosteryl/Octyldodecyl Lauroyl Glutamate, Sorbitan Isostearate, Dextrin, Ceramide NP, Citrus Aurantium Dulcis (Orange) Peel Oil, Sodium Hydroxide, Limonene.

Key ingredients:

Vitamin C Energy Complex - Merevitalisasi kulit kusam dan meningkatkan khasiat mencerahkan

Ekstrak Jeruk Mandarin Orange Peel - Memberikan perawatan tekstur yang intens untuk kulit cerah

6-Fruits Complex - Menjaga kelembapan kulit dengan jumlah vitamin yang kaya

3-Moisturiser Complex - Melembabkan dan menenangkan kulit

Tekstur, aroma dan warna:

Kalau dilihat sekilas Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream memiliki warna yang hampir bening transparan. Tapi ternyata tidak, kalau diperhatikan dengan seksama pelembab ini memiliki sedikit tint berwarna peach. Selain menggunakan ekstrak kulit jeruk mandarin, pelembab asal Korea ini juga memiliki aroma jeruk yang cukup kuat dan fresh. Ahh, rasa-rasanya pengen bikin minuman jeruk jadinya. Haha..

Oh ya, sesuai dengan namanya Brightening Gel Cream, pelembab ini memiliki tekstur keduanya. Ada tekstur gel yang langsung meleleh ketika terkenal panas ada juga tekstur creamnya yang mana ketika produk meleleh di kulit pelembab ini nggak langsung hilang begitu saja. Masih ada tekstur krim yang sedikit lebih berat dari gel tapi nggak mengganggu dan nggak lengket.

Cara pemakaian:

Apply an appropriate amount all over the face and gently tap to promote absorption.

Kinerja:

Waktu nyobain Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream pertama kali, kulitku baru ajah selesai ngambek dari over eksfoliasi. Awalnya aku takut kalau pelembab vitamin C murni ini terlalu kuat untuk kulitku, jadi seminggu pertama aku cuma pake pas malem ajah. Karena di minggu pertama semua aman dan lancar jaya, akhirnya aku pake pagi dan malam setiap hari tapi skip hari senin malam dan selasa pagi. Karena hari senin jadwalnya aku eksfoliasi menggunakan chemical exfoliator (aku bakalan cerita tentang over eksfoliasi ini di postingan berikutnya ya). Sehari setelah aku pakai chemical exfoliator, aku langsung lanjutin lagi pake Vitamin V Brightening Gel Cream ini dan syukurnya cocok ya. 

Teksturnya yang gel cream tidak membuat pelembab ini rempong ketika diaplikasikan di wajah. Pelembab ini tetap cepat menyerap sehingga ketika aku mau menutup rutinitas skincarean siang dengan sunscreen pun bisa cepat dan nyaman tanpa takut pilling. Selain itu, aromanya yang jeruk banget ini sama sekali nggak menganggu aku.

Selama menggunakan Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream ini, aku merasa kulitku cukup terhidrasi dengan baik dan nggak bikin komedo menumpuk dengan cepat. Aku juga merasa pelembab ini nggak bikin wajah aku greasy dan kusam di sore hari maupun ketika bangun tidur. Selain itu setiap pagi ketika aku bangun dan cuci muka dengan air sisa-sisa pelembab ini mudah dibersihkan meski hanya menggunakan air saja. Wajahku juga terlihat sedikit lebih cerah ketika menggunakan pelembab ini dan aku juga melihat sedikit progres di bagian noda bekas jerawat dan tekstur kulit. Meskipun tidak signifikan tapi aku juga harus bersabar bekas jerawat PIH ataupun PIE tidak selalu memudar atau hilang dengan instan.

Harga dan tempat beli:

Aku beli ini di Official Online Shopnya di Shopee, pas aku beli harganya itu tiga ratusan ribu rupiah untuk ukuran 70gr. Ukuran 70gr ini bisa aku bilang banyak yah, karena biasanya moisturizer yang aku pakai kebanyakan berukuran 30gr.

Rating:

4.5 out of 5

Kalian udah pernah nyoba Commonlabs Vitamin C Brightening Gel Cream ini belum? Kalau udah, satu jar ini bisa cukup untuk berapa lama nih? 

Thank you for reading!

Have a nice day!

See you in the next post!

XOXO

Liamelqha